Diet Keto (Ketogenik) : Kontroversi Manfaat Dan Resikonya


Salam sehat sobat nutrielife. Diet keto (diet ketogenic) sangat popular di Indonesia karena terkenal akan keefektifannya dalam menurunkan berat badan. Pasalnya, pelaku diet keto juga tidak perlu merasakan kelaparan akibat mengurangi asupan makanan dalam menjalaninya, tetapi cukup dengan mengganti asupan sumber energi, yang pada normalnya berupa karbohidrat, diganti menjadi lemak. Akan tetapi, diet keto masih menimbulkan kontroversi akan keamanannya bagi tubuh, karena pelaku diharuskan mengkonsumsi lemak untuk menggantikan kebutuhan karbohidrat. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, nutrielife ingin memberikan penjelasan mengenai manfaat dan resiko dari diet keto tersebut, agar sobat bisa mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan dalam menjalani diet tersebut.



Prinsip Kerja Diet Ketogenik

Pada keadaan normal, tubuh kita menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi. Bila asupan karbohidrat lebih banyak dari pada kebutuhan aktivitas kita, kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak. Bila hal ini terus berlanjut, penimbunan lemak semakin banyak dan mengakibatkan obesitas atau kelebihan berat badan.
 Selama ada asupan karbohidrat yang cukup, lemak tidak bisa kita gunakan sebagai sumber energi tubuh.

Nah, diet keto merupakan pola makan dengan cara meminimalkan konsumsi karbohidrat, dan memperbanyak konsumsi lemak tak jenuh serta protein yang sedang. Hal ini bertujuan supaya tubuh kita dapat mencapai kondisi ketosis, yaitu kondisi dimana tubuh kita merasakan kekurangan karbohidrat dan akhirnya otomatis menggunakan lemak sebagai sumber energi cadangan. Bila jumlah kalori dari lemak yang kita konsumsi lebih kecil dari kebutuhan energi kita, maka lemak yang sebelumnya tersimpan akan ikut terbakar menjadi sumber energi. Sehingga dapat dengan efektif menurunkan berat badan.


Bagaimana Diet Keto Dilakukan?

Hal terpenting yang perlu sobat perhatikan bahwa dalam menjalani diet ketogenic, sobat harus menggunakan lemak sehat (lemak tak jenuh) sebagai sumber asupan pangan dan bukan malah menggunakan lemak jahat (lemak jenuh) yang justru akan berimbas pada dampak kesehatan lainnya. Selain itu, sebaiknya sobat yang berminat melakukan diet keto, melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui apakah diet keto cocok untuk kondisi tubuh sobat.

Diet keto secara umum terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah diet keto standard (standard ketogenic diet) dengan pola makan 75% lemak tak jenuh, 20% protein dan 5% karbohidrat. Dan yang kedua adalah diet keto tinggi protein (high-protein ketogenic diet) dengan pola makan 60% lemak tak jenuh, 35% protein dan 5% karbohidrat. Untuk menentukan jenis mana yang cocok untuk sobat, sobat sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi ya sobat.

Beberapa makanan yang dapat dikonsumsi dalam menjalani diet ketogenic adalah sebagai berikut.

1) Telur, terutama yang mengandung omega 3
2) Daging merah, ayam, kalkun, sosis, steak dan produk daging lainnya
3) Ikan tuna, salmon, makarel dan sarden
4) Krim, mentega, keju
5) Sayur hijau, tomat, bawang, cabai dan sayur lainnya yang rendah karbohidrat
6) Kacang dan biji-bijian, Almond, wijen, chia, biji labu
7) Strwberry, Alpukat dan minyak alpukat
8) Minyak zaitun, minyak kelapa
9) Garam, merica, dan rempah-rempah lainnya

Adapun makanan yang harus dihindari dalam menjalani diet ketogenic adalah makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi, gula dan lemak jenuh seperti berikut.

1) Nasi, pasta, produk sereal dan gandum
2) Umbi-umbian, seperti kentang, ubi, talas, dan wortel
3) Makanan atau minuman manis, permen, eskrim, kue, soda
4) Minyak sayur dan mayonnaise
5) Minuman beralkohol

Perlu menjadi catatan sobat bahwa diet keto tidak untuk dilakukan dalam jangka panjang. Biasanya diet keto dilakukan selama 2 hingga 3 minggu. Namun, dalam beberapa kasus khusus yang memerlukan, maksimal adalah 6 bulan. Ingat bahwa tujuan diet adalah menurunkan obesitas atau kelebihan berat badan. Setelah sobat berhasil mencapai berat badan ideal, sobat harus meninggalkan diet keto dan memulai pola hidup sehat. Karbohidrat sebenarnya nutrisi yang diperlukan dalam tubuh kita. Kuncinya adalah sobat perlu menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi dalam beraktifitas, jangan biarkan karbohidrat bersisa dan menjadi tumpukan lemak dalam tubuh sobat.


Manfaat Lain Diet Keto

Sebelum popular karena keefektifannya dalam menurunkan berat badan, diet keto pada awalnya digunakan untuk penanganan beberapa macam penyakit, yaitu sebagai berikut.

1. Membantu Meringankan Gejala Epilepsi
Epilepsi merupakan penyakit yang sulit ditangani menggunakan pengobatan. Seorang ahli gizi membuktikan bahwa dengan diet keto, dapat mengurangi gejala kejang akibat epilepsi. Sebuah penelitian pada anak-anak penderita epilepsy, terbukti dapat menurunkan gejala kejang mencapai 50% setelah menjalani diet kenogenik selama 1 tahun.

2. Mengontrol Gula Darah Pada Penderita Diabetes
Bagi penderita diabetes, asupan karbohidrat yang merupakan glukosa atau gula, sangat sensitive dalam menaikkan kadar gula darah. Oleh karena itu, mengonsumsi sangat sedikit karbohidrat dan menggantikannya dengan asupan lemak sehat (tak jenuh) menjadi solusi yang cukup efektif dalam mengontrol kadar gula darah.

3. Menurunkan Resiko Penyakit Jantung dan Hipertensi
Ketika asupan karbohidrat rendah, diduga produksi insulin dalam tubuh akan menurun sehingga kadar kolesterol dalam tubuh juga akan menurun sehingga akan dapat menurunkan resiko penyakit jantung dan juga hipertensi.

4. Mengurangi Resiko Gangguan Syaraf
Beberapa penyakit akibat gangguan saraf yang dapat diredakan dengan diet keto adalah Alzheimer, gangguan tidur dan penyakit parkinson. Hal ini diakibatkan ketika melakukan diet keto, jumlah lemak dalam tubuh diubah menjadi energi sehingga tidak menimbulkan gangguan pada otak.


Apa Saja Resiko/Bahaya Dari Diet Keto?

Perlu sobat pahami juga bahwa ketosis sendiri merupakan kondisi ringan dari ketoasidosis. Ketoasidosis sendiri merupakan kondisi yang berbahaya yang terjadi pada penderita diabetes tipe 1, diakibatkan oleh kekurangan insulin. Dampak yang lebih parah, sel penghasil insulin dalam pankreas rusak dan berhenti menghasilkan insulin, sehingga tubuh tidak bisa mengotor kadar gula darah.

Pada dasarnya diet keto merupakan diet yang aman dan bermanfaat, namun bila dilakukan berlebihan dalam waktu yang lama, diet ini beresiko pada kondisi ketoasidosis tersebut. Beberapa resiko lain adalah sebagai berikut.

1) Tubuh kita akan kekurangan asupan karbohidrat sehat, karena pada dasarnya kita membutuhkan karbohidrat
2) Kekurangan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh dari makanan berkarbohidrat
3) Bila menjalani high-protein ketonic diet secara berlebihan, akan berdampak pada ginjal kita

Selain itu, pada masa awal memulai diet keto, sobat juga mungkin akan mengalami beberapa gejala seperti berikut.

1) Gelisah dan kurang konsentrasi
2) Merasa lemas dan cepat lelah
3) Mual dan merasa kelaparan
4) Sulit tidur


Demikian informasi kesehatan yang dapat kami berikan mengenai manfaat dan resiko diet ketogenic. Semoga bisa menjadi pertimbangan sobat sekalian yang berencana melakukan diet keto. Sebagai kesimpulan, kami menekankan bahwa diet keto terbukti aman untuk dilakukan dan terbukti memiliki mafaat lain, terutama bagi yang mengalami obesitas. Namun, sobat perlu mewaspadai resikonya. Perhatikanlah jangka waktu melakukan diet ini, dan berkonsultasilah dengan dokter supaya sobat semakin yakin akan langkah yang akan sobat ambil. Kunjungi kembali situ nutrielife.com sebagai sumber referensi terpercaya masalah kesehatan sobat dan keluarga. Salam sehat - nutrielife.com.

0 Response to "Diet Keto (Ketogenik) : Kontroversi Manfaat Dan Resikonya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah 2

Iklan Bawah Artikel