Penyakit Tifus : Gejala, Sebab, Dan Pengobatannya
Saturday, March 02, 2019
Add Comment
Salam sehat sobat nutrielife – Pada tulisan kali ini, nutrielife
akan membahas mengenai apa itu penyakit tifus, gejala, sebab dan pengobatannya.
Perlu sobat ketahui, di Indonesia tifus kerap disamakan dengan penyakit tipes atau
demam typhoid. Belum diketahui sejak kapan kekeliruan ini terjadi, namun
nampaknya sudah menjadi hal lumrah bila seseorang mengidap penyakit tifus, maka
maksud yang di terima oleh orang lain adalah demam typhoid (tipes). Bahkan, sebuah
artikel dalam situs kesehatan terpercaya seperti Alodokter pun menyebutkan bahwa “Tifus (tipes) atau demam tifoid
adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii”. Padahal
pernyataan tersebut sebenarnya tidaklah benar.
Penyakit Tifus |
Faktanya, penyakit tifus
dan penyakit tipes adalah dua jenis penyakit yang berbeda, penyebabnya berbeda,
dan obatnya pun berbeda. Penyakit tipes disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella thypii yang terdapat dalam
tinja dan kotoran binatang. Sedangkan penyakit tifus disebabkan oleh infeksi
bakteri Rickettsia thypii atau R. prowazekii yang dapat menyebar
melalui kutu, tungau dan caplak. Nah, untuk memahami lebih dalam mengenai
penyakit tifus, penyebab, gejala dan cara pengobatannya, silahkan sobat
menyimak pembahasan kami.
Penyebab Penyakit Tifus
Telah kami sebutkan bahwa
penyakit tifus disebabkan oleh adanya infeksi bakteri Rickettsia typhi atau R.
prowazekii. Bakteri penyebab tifus ini dapat menyebar melalui ektoparasit,
seperti kutu, tungan dan caplak, lalu kemudian dapat menginfeksi manusia. Ektoparasit
ini kerap ditemukan pada bulu tikus, kucing dan tupai. Selain dari binatang,
ektoparasit juga bisa terdapat pada pakaian, sprei Kasur, dan juga rambut
manusia.
Dikutip dari Hellosehat, penyakit tifus
diklasifikasikan menjadi 4 jenis berdasarkan bakteri penyebabnya. Setiap bakteri
juga memiliki cara penularan yang berbeda-beda. Berikut adalah 4 jenis penyakit
tifus:
1. Epidemik Thypus
Epidemik thypus disebabkan
oleh bakteria Rickettsia prowazeki
yang ditularkan oleh gigitan kutu rambut pada tubuh manusia. Jenis penyakit ini
dapat menyebabkan sakit berat dan bahkan kematian.
2. Endemik Thypus atau Tifus Murine
Tifus jenis ini disebabkan
oleh bakteri Rickettsia typhi, yang
ditularkan oleh kutu loncat pada tikus. Penyakit ini mirip dengan epidemik
thypus, tapi memiliki gejala tifus yang lebih ringan dan jarang menyebabkan
kematian.
3. Scrub Typhus
Disebabkan oleh bakteri Orientia
tsutsugamushi, ditularkan melalui gigitan tungau larva yang hidup pada hewan
pengerat. Penyakit ini bisa menyerang manusia dalam tingkat yang ringan sampai
berat.
4. Spotted Fever
Demam yang disertai
dengan bintik-bintik merah pada kulit disebarkan oleh gigitan hewan caplak yang
terinfeksi bakteri kelompok Rickettsia.
Penyebaran Bakteri Penyebab Tifus
Bakteri rickettsia prowazekii (penyebab tifus endemic)
dapat disebarkan oleh kutu rambut manusia. Bakteri tersebut tumbuh dalam usus
kutu. Infeksi dapat terjadi bila sobat sering menggaruk atau menyentuh luka atau
rasa gatal akibat gigitan kutu rambut. Infeksi ini juga lebih retan dialami
pada musim hujan dan ketika pakaian yang dipenuhi kotoran kutu tidak dicuci dan
digunaan secara bergantian. Hal tersebut merupakan kondisi yang optimal untuk
penyebaran penyakit tifus.
Pada kasus endemik yang
disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi,
penularan penyakit ini terjadi ketika sobat menghirup udara yang terinfeksi
bakteri penyebab tifus. Misalnya saat Anda membersihkan gedung lama yang
berdebu dan banyak dihuni oleh tikus yang terinfeksi kutu. Sementara risiko
sobat terkena scrub thypus meningkat
pada musim kemarau, ketika kutu dan tungau sedang aktif berkembang biak di
semak-semak atau padang rumput.
Gejala Akibat Tifus
Berikut adalah beberapa gejala penyakit tifus yang paling
umum. Bila sobat atau keluarga sobat mengalami gejala-gejala tersebut,
sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter demi mencegah terjadinya
dampak yang lebih buruk.
- Demam tinggi, biasanya sekitar 40 derajat celcius
- Diare atau sembelit
- Sakit punggung
- Merasa tidak enak badan
- Batuk kering
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Nyeri sendi dan otot
Gejala tifus lainnya
mungkin juga akan muncul ruam serta bintik-bintik berwarna gelap seperti gejala
kudis/scabies di area tubuh yang digigit oleh kutu. Ruam ini juga mungkin
menyebar ke seluruh tubuh seperti wajah, telapak tangan, atau kaki.
Cara Mencegah Penyakit Tifus
Berikut adalah beberapa
cara untuk mencegah sobat dan keluarga dari terjangkitnya penyakit tifus:
1. Gunakanlah Obat Pembasmi Serangga
Semprotkanlah obat
pembasmi serangga pada area kamar dan rumah yang berpotensi menjadi sarang
kutu, seperti pada sprei dan Kasur, lemari pakaian, dan area lain yang
khususnya berbau apek.
2. Rajin Mencuci Tangan
Cucilah tangan sobat
setiap kali hendak memulai aktivitas. Gunakanlah sabun antiseptik untuk menjaga
kebersihan tangan sobat.
3. Cuci semua pakaian dan Sprei Tempat Tidur
Gunakanlah air panas dan
sabun untuk mencuci semua pakaian, handuk, dan sprei, atau jika perlu direbus
untuk membunuh tungau yang masih tertinggal.
4. Biarkan Tungau Mati Kelaparan
Untuk benda-benda yang
tidak dapat dicuci, Anda dapat memasukkan benda-benda tersebut ke dalam plastik
tertutup dan letakkan di tempat yang jarang dijangkau selama beberapa minggu.
Tungau akan mati dalam beberapa hari ketika dibiarkan tanpa makanan.
5. Hindari Kontak
Penyakit ini dapat menular
lewat kontak fisik. Oleh karena itu hindarilah kontak langsung dengan penderita
tifus dalam waktu yang lama. Selain itu, hindari juga kebiasaan saling
menggunakan barang-barang pribadi seperti handuk yang dapat menularkan penyakit
ini.
6. Bersihkan Seluruh Ruangan di Rumah
Dengan menggunakan mesin
penyedot debu (vacuum cleaner), bersihkan semua karpet dan furnitur yang ada di
dalam rumah. Jangan lupa, gunakan masker wajah saat membersihkan daerah tersebut.
Hal ini dilakukan agar sobat tidak menghirup debu yang terkontaminasi oleh
kotoran hewan pengerat.
7. Konsultasi ke Dokter
Segera cek kesehatan
setelah berkunjung ke daerah endemik di mana penyakit ini sedang mewabah.
Meskipun sobat tidak merasakan gejala tifus, sebaiknya tetap lakukan pemeriksaan.
Pasalnya dalam banyak kasus, gejala tifus baru muncul setelah beberapa minggu
terinfeksi.
Obat Penyakit Tifus
Penyakit ini bisa diatasi
dengan antibiotik. Salah satu obat tifus yang sering diresepkan dokter adalah
antibiotik tetracycline seperti doxycycline. Pengobatan menggunakan
antibiotik ini biasanya sudah dimulai sebelum hasil tes darah atau biopsi
diketahui.
Obat tifus ini bekerja
dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Obat ini tidak
bekerja untuk infeksi virus (seperti pilek, flu). Penggunaan antibiotik yang
tidak tepat, berlebihan, atau tidak diperlukan dapat memengaruhi efektivitas
obat.
Antibiotik bekerja dengan
baik saat jumlah obat di tubuh Anda tetap dalam kadar yang konstan. Jadi,
gunakan obat tifus ini dengan interval yang kurang lebih sama. Kebanyakan orang
mulai merasa lebih baik dalam 48 jam (2 hari) setelah memulai perawatan. Namun,
penting untuk tetap melanjutkan penggunaan obat ini hingga yang diresepkan
habis, bahkan jika sobat merasa gejala tifus menghilang setelah beberapa hari.
Menghentikan obat terlalu
cepat dapat membuat bakteri lanjut berkembang, yang akhirnya kembali
terinfeksi. Beri tahu dokter jika kondisi sobat tidak membaik atau justru malah
semakin memburuk. Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum
memulai pengobatan.
Makanan Dan Minuman Penderita Tifus
1. Makanan yang aman dikonsumsi
- Makanan yang dimasak sampai benar-benar matang
- Buah dan sayur yang dicuci dengan air bersih atau Anda kupas sendiri
- Produk susu yang dipasteurisasi
- Makanan lunak, lembek, dan berkuah untuk memudahkan Anda mengonsumsinya
- Makanan bernutrisi dan bergizi tinggi guna mempercepat proses pemulihan
2. Makanan yang tidak aman dikonsumsi
- Makanan yang disajikan pada suhu ruangan
- Makanan dari warung pinggir jalan
- Telur mentah atau setengah matang
- Daging atau ikan mentah atau setengah matang
- Buah dan sayuran yang tidak dicuci atau tidak dikupas
- Rempah-rempah dari bahan yang segar
- Salad, karedok, atau lalapan (intinya yaitu sayur mentah yang tidak dimasak)
- Produk susu yang tidak dipasteurisasi
- Bushmeat (daging monyet, kelelawar, dan hewan liar lainnya)
- Makanan berlemak tinggi seperti santan, gorengan, junk food, dan lain sebagainya.
3. Minuman yang aman dikonsumsi
- Minuman kemasan botol yang disegel (yang dikarbonasi lebih aman)
- Air yang direbus, difilter, atau diolah terlebih dahulu
- Es yang dibuat di dalam botol atau air yang bebas infeksi
- Minuman karbonasi kemasan botol dan segel, serta minuman olahraga
- Kopi atau teh panas
- Susu yang dipasteurisasi
4. Minuman yang tidak aman dikonsumsi
- Air keran atau sumur
- Es yang dibuat dari air keran atau sumur
- Air yang dibuat dengan air sumur atau keran
- Es loli atau popsicle
- Susu yang tidak dipasteurisasi
Demikian penjelasan yang
dapat kami berikat kepada sobat sekalian mengenai penyakit tifus, gejala,
penyebab dan pengobatannya. Semoga bermanfaat dan menjadi solusi kesehatan bagi
sobat yang sedang mengidap penyakit tifus. Jangan
lupa hidup sehat – nutrielife.com.
0 Response to "Penyakit Tifus : Gejala, Sebab, Dan Pengobatannya"
Post a Comment