Penyakit Hidrosefalus : Gejala, Penyebab, Pencegah dan Pengobatannya
Tuesday, December 10, 2019
Add Comment
Halo Sobat Nutrielife – Hidrosefalus termasuk penyakit langka. Penyakit
Hidrosefalus telah menyerang tidak kurang dari 150 ribu anak disetiap tahunnya.
Hidrosefalus adalah Kondisi dimana terjadinya penumpukan cairan di dalam otak sehingga
menyebabkan meningkatnya tekanan pada otak. Penyakit ini sering dikenal dengan
istilah “air dalam otak”. Hal ini membuat kepala bayi atau anak-anak membesar
dan membuat sakit kepala yang hebat bagi orang dewasa.
Pada dasarnya, Cairan
serebrospinal ini memiliki fungsi untuk menjaga otak yang memiliki volume berat
agar terapung di dalam tengkorak. Selain itu, cairan serebrospinal ini
merupakan bantalan otak untuk mencegahnya terjadi cedera, membuang metabolisme
di dalam otak, dan mempertahankan tekanan yang tetap di dalam otak.
A. Gejala Hidrosefalus
Gejala hidrosefalus yang
dapat dialami oleh bayi :
- Ukuran kepala bayi yang kian membesar dengan kurun waktu yang cepat
- Adanya benjolan di sekitar ubun-ubun
- Rewel
- Kejang
- Sering mengantuk dan kurang tanggap terhadap lingkungan
- Muntah
- Mata lebih sering melihat kebawah
Gejala hidrosefalus yang
dapat dialami oleh anak-anak, dewasa, lansia :
- Sakit kepala
- Pandangan buram
- Sering mengantuk
- Kurang konsentrasi
- Nafsu makan menurun
- Berkurangnya daya ingat
- Kesulitan menahan buang air kecil
B. Penyebab Hidrosefalus
- Adanya kelainan bawaan yang terjadi akibat gangguan kandungan saat ibu hamil, seperti infeksi toksoplasma, kekurangan asam folat yang dapat menyebabkan bayi terkenan penyakit hidrosefalus kongenital.
- Adanya infeksi saat kehamilan, seperti rubella, gondok, cacar air.
- Adanya gangguan didalam otak, seperti, stroke, tumor otak dan radang selaput otak yang menyebabkan sirkulasi cairan otak tersumbat.
- Mengalami pendarahan di dalam otak, biasanya dialami oleh bayi prematur.
- Mempunyai riwayat operasi terhadap otak
- Mengalami trauma
- Adanya sumbatan di otak atau sumsum tulang belakang
- Pembuluh darah tidak dapat menyerap cairan serebrospinal
- Cacat lahir karena tulang belakang tidak tertutup
- Produksi cairan otak yang lebih cepat dibanding penyerapannya.
C. Pencegahan Hidrosefalus
Mencegah datangnya
hidrosefalus dapat dilakukan saat bayi masih didalam kandungan. Sobat bisa melakukan
kontrol kehamilan dengan rutin dan mendapatkan imunisasi guna mencegah
datangnya infeksi saat kehamian yang dapat memengaruhi bayi. Namun, untuk
balita dan anak-anak, sobat bisa mencegahnya dengan menjaga kepalanya agar
terhindar dari benturan yang dapat terjadi.
D. Pengobatan Hidrosefalus
Pengobatan hidrosefalus
dapat ditangani dengan cara berikut :
1. Operasi Shunt
Operasi shunt yaitu
memasukkan selang khusus untuk mengalirkan cairan otak ke bagian lain di tubuh,
agar mudah terserap ke dalam aliran darah. Biasanya dokter akan mengalirkan
cairak otak ke bagian rongga perut.
2. Operasi Venticulostomy
Operasi ini dilakukan
dengan cara membuat lobang baru di dalam rongga otak. Dokter akan menggunakan kamera
video kecil untuk memiliki pandangan langsung di dalam otak untuk membantu
membuat lubang baru di rongga otak. Lubang tersebut untuk memungkinkan cairan
serebrospinal mengalir dari otak.
Namun, sobat juga perlu
mengetahui kompilaksi yang dapat terjadi ketika melakukan 2 operasi tersebut,
seperti :
- Adanya masalah penglihatan
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Kulit kemerahan
- Terasa sakit dan nyeri pada kulit di sepanjang jalan dari selang shunt
- Demam
- Mudah marah
- Kantuk
- Kambuhnya gejala hidrosefalus awal
Demikian informasi
seputar Penyakit Hidrosefalus yang dapat nutrielife sampaikan. Semoga
bermanfaat. Jangan lupa kunjungi situs kami kembali sebagai referensi
terpercaya berbagai tips dan solusi permasalahan kesehatan sobat dan keluarga. Salam Sehat – Nutrielife.com.
0 Response to "Penyakit Hidrosefalus : Gejala, Penyebab, Pencegah dan Pengobatannya"
Post a Comment