Penyakit TBC (Tuberkulosis) : Penyebab, Gejala, Cara Mencegah Dan Mengobatinya

Penyakit TBC (tuberkulosis)

Salam sehat sobat nutrielife. Perlu sobat ketahui, bahwa banyak dari penderita penyakit tuberculosis atau lebih dikenal sebagai TBC tidak menyadari gejala awalnya. Pasalnya gejala awal TBC mirip dengan batuk biasa atau seperti orang terkena flu biasa. Sobat juga perlu waspada, karena TBC termasuk 10 besar penyakit yang mengakibatkan kematian di dunia. Pada tahun 2015, Indonesia termasuk 6 besar negara dengan kasus baru penyakit TBC terbanyak di dunia.


Penyebab Dan Penularan TBC

TBC merupakan jenis penyakit pernapasan kronis yang mudah menular melalui udara. Penyakit ini menyerang dan merusak jaringan paru-paru, pemicunya adalah infeksi akibat bakteri basil mycobacterium tuberculosis.

Ketika seorang yang pengidap penyakit TBC batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, meludah, atau bahkan tertawa, bakteri penyebab TBC, yaitu mycobacterium tuberculosis akan menyebar dari dahak atau air liur yang keluar menuju ke udara. Bakteri penyebab TBC tersebut dapat bertahan berhari-hari hingga berminggu-minggu pada udara lembab dan tidak terkena cahaya matahari, sehingga, seseorang yang dekat dengan penderita TBC sangat beresiko tertular.

Sebenarnya, kebanyakan orang pernah terpapar bakteri penyebab TBC selama hidupnya karena bakteri TBC sangat mudah menular. Bakteri tersebut tidak langsung menyerang tubuh, melainkan akan menetap lama dalam fase dormannya, yaitu fase dimana ia tidak aktif berkembang biak dan tidak menyerang tubuh. Kekebalan daya tahan tubuh menjadi factor penentu apakah seseorang akan mengidap TBC atau tidak. Semakin kuat daya tahan tubuh atau sistem imun seseorang, maka semakin kecil kemungkinan bakteri tersebut menginfeksi dan menyebabkan penyakit TBC. Faktanya, dari kebanyakan orang yang terpapar bakteri ini, hanya sekitar 10% yang benar-benar mengalami penyakit TBC.


Faktor Resiko Dan Gejala TBC

Orang-orang dengan sistem imun yang lemah lebih beresiko terjangkit TBC, seperti pada anak-anak, lansia, penderita penyakit autoimun (HIV atau aids, kanker, diabetes, ginjal dan lain-lain). Karena sistem kekebalan tubuh mereka tidak cukup kuat untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab TBC. Selain dari pada itu, beberapa factor lain yang dapat meningkatkan resiko terjangkit TBC adalah seperti berikut.

1) Orang yang mengalami kekurangan gizi
2) Pecandu narkoba dan narkotika
3) Perokok aktif
4) Orang yang sering berhubungan dengan pengidap TBC, seperti tenaga medis dan keluarga pengidap
5) Orang yang sering melakukan kemoterapi

Umumnya, penderita TBC akan mengalami beberapa gejala seperti batuk dalam waktu yang lama, tidak nafsu makan, berat badan turun, demam, berkeringat pada malam hari, batuk berdarah, nyeri dada, dan tubuh merasa lemah. Jenis batuk yang menjadi gejala bisa berdahak maupun tidak berdahak, namun akan berkepanjangan mencapai 21 hari.

TBC merupakan penyakit yang perlu dideteksi sejak dini supaya tidak menimbulkan infeksi hingga kondisi yang parah. Pada stadium awal, gejalanya seperti flu biasa. Oleh karena itu, bila sobat merasakan beberapa gejala yang disebutkan diatas, terutama batuk berkepanjangan, sebaiknya sobat segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter biasanya menggunakan beberapa cara untuk mendeteksi adanya TBC, yaitu:

1) Rontgen dada
2) Tes mantoux
3) Tes darah
4) Tes dahak


Mencegah Penularan TBC

Sobat perlu tahu juga, meskipun TBC merupakan penyakit yang sangat menular, tapi bukan berarti sobat harus mengasingkan seseorang yang terkena TBC karena khawatir sobat tertular.  Beberapa cara efektif berikut ini harus dilakukan oleh penderita TBC supaya tidak menular ke orang lain.

1. Menutup Mulut Saat Batuk
Bagi sobat yang mengalami TBC, berusahalah untuk selalu menggunakan masker. Agar bakteri tidak menyebar saat sobat bersin atau batuk. Jika sedang tidak menggunakan masker, menjauhlah dari orang lain saat batuk atau bersin. Berusahalan untuk batuk dan bersin di luar ruangan, diarea yang terkena cahaya matahari, karena bakteri TBC akan mati karena sinar matahari.

Bila sedang dalam ruangan dan tidak dapat mencari area terbuka, tutuplah mulut saat bersin dan batuk dengan sarung tangan pribadi atau tissue. Jangan pernah menggunakan telapak tangan untuk menutup mulut, karena dapat menyebabkan penularan saat sobat berjabat tangan dengan orang lain.

2. Tidak Meludah Sembarangan
Bakteri penyebab TBC dapat menyebar melalui ludah dan dahak pengidap TBC ke udara dan dapat terhirup oleh orang lain. Oleh karena itu, penderita TBC tidak boleh meludah dan membuang dahak sembarangan. Meludah dan berdahaklah di toilet dan siramlah dengan air hingga benar-benar bersih. Toilet dengan kipas penyedot udara atau kipas ventilasi udara juga lebih baik digunakan, agar udara dalam toilet senantiasa terbuang keluar dan tergantikan oleh udara baru. Selain itu, bila sedang di luar ruangan, meludahlah ke selokan yang airnya mengalir.

3. Hindari Kontak Langsung Dengan Anak-Anak Dan Lansia
Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa factor utama terjadinya TBC adalah sistem imun yang lemah. Oleh karena itu, pengidap TBC sebaiknya menghindari kontak langsung dengan balita, anak-anak, dan lansia.

4. Beri Cahaya Matahari Masuk Ke Dalam Ruangan
Bakteri penyebab TBC mudah mati jika terkena sinar matahari. Oleh karena itu, bukalah jendela pada siang hari, usahakan cahaya masuk kedalam ruangan dan rumah kita. Selain itu, sistem ventilasi di dalam rumah juga penting untuk menjaga kualitas udara yang kita hirup.


Pencegahan Dan Pengobatan TBC

Untuk mengatasi penyakit TBC, dokter biasanya akan memberikan resep antibiotic yang harus dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu. Meskipun tergolong penyakit serius, namun untungnya TBC merupakan jenis penyakit yang sudah ditemukan obatnya.  Berkonsultasilah ke dokter untuk mengobati TBC. Yang perlu sobat ingat, kunci keberhasilan pengobatan TBC adalah dengan disiplin mengikuti aturan minum obat dari dokter. Selain itu, ada beberapa cara yang dapat sobat lakukan untuk menjaga kesehatan dan mencegah diri dari terjangkit TBC, yaitu sebagai berikut.

1. Pemberian Vaksin BCG
Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) telah terbukti efektif mencegah TBC hingga seseorang berusia 35 tahun. Di Indonesia, vaksin ini sudah dicanangkan dari program kesehatan nasional untuk dilakukan pada bayi sejak usia 2 bulan.

2. Diagnosis Sejak Dini
TBC terdiri dari 2 keadaan, yaitu TBC laten dan TBC aktif. Umumnya bakteri penyebab TBC bersarang lama dalam tubuh seseorang dalam kondisi pasif atau laten, artinya tidak berkembang biak dan menyerang tubuh. Beberapa tahun kemudian baru ia aktif menyerang ketika seseorang sedang mengalami penurunan sistem imun (TBC aktif). Oleh karena itu, pendeteksian dini menjadi solusi pencegahan yang sangat efektif untuk mengatasi TBC.

3. Perkuat Sistem Imun
Sistem imun adalah factor utama seseorang dapat terserang TBC atau tidak. Jika daya tahan tubuh kita kuat, maka TBC tidak akan mampu menyerang kita. Oleh karena itu, tingkatkan sistem imun kita dengan pola makan sehat, asupan nutrisi yang cukup, rutin berolahraga dan berhenti merokok, narkoba dan minuman beralkohol.

4. Menjaga Kebersihan Tempat Tinggal
Selain sistem imun pada tubuh kita, factor lingkungan juga mempengaruhi penyebaran bakteri penyebab TBC. Jagalah kebersihan tempat tinggal kita, sediakan ruang untuk cahaya matahari memasuki rumah kita, dan gunakan sistem ventilasi udara yang baik untuk mencegah penyebaran bakteri TBC.


Demikian informasi kesehatan yang dapat nutrielife berikan kepada sobat sekalian mengenai penyakit TBC. Semoga dapat menjadi solusi untuk mengenali, mencegah dan mengobatinya. Kunjungi kembali situs nutrielife.com sebagai referensi terpercaya berbagai permasalahan kesehatan sobat dan keluarga. Salam sehat - nutrielife.com.

0 Response to "Penyakit TBC (Tuberkulosis) : Penyebab, Gejala, Cara Mencegah Dan Mengobatinya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah 2

Iklan Bawah Artikel