Penyakit TBC (Tuberkulosis) : Penyebab, Gejala, Cara Mencegah Dan Mengobatinya
Saturday, January 05, 2019
Add Comment
Salam sehat sobat nutrielife. Perlu sobat ketahui, bahwa banyak
dari penderita penyakit tuberculosis atau
lebih dikenal sebagai TBC tidak menyadari gejala awalnya. Pasalnya gejala awal
TBC mirip dengan batuk biasa atau seperti orang terkena flu biasa. Sobat juga
perlu waspada, karena TBC termasuk 10 besar penyakit yang mengakibatkan
kematian di dunia. Pada tahun 2015, Indonesia termasuk 6 besar negara dengan
kasus baru penyakit TBC terbanyak di dunia.
Penyebab Dan Penularan TBC
TBC merupakan jenis
penyakit pernapasan kronis yang mudah menular melalui udara. Penyakit ini
menyerang dan merusak jaringan paru-paru, pemicunya adalah infeksi akibat bakteri
basil mycobacterium tuberculosis.
Ketika seorang yang pengidap
penyakit TBC batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, meludah, atau bahkan tertawa,
bakteri penyebab TBC, yaitu mycobacterium
tuberculosis akan menyebar dari dahak atau air liur yang keluar menuju ke
udara. Bakteri penyebab TBC tersebut dapat bertahan berhari-hari hingga
berminggu-minggu pada udara lembab dan tidak terkena cahaya matahari, sehingga,
seseorang yang dekat dengan penderita TBC sangat beresiko tertular.
Sebenarnya, kebanyakan
orang pernah terpapar bakteri penyebab TBC selama hidupnya karena bakteri TBC
sangat mudah menular. Bakteri tersebut tidak langsung menyerang tubuh,
melainkan akan menetap lama dalam fase dormannya, yaitu fase dimana ia tidak
aktif berkembang biak dan tidak menyerang tubuh. Kekebalan daya tahan tubuh
menjadi factor penentu apakah seseorang akan mengidap TBC atau tidak. Semakin kuat
daya tahan tubuh atau sistem imun seseorang, maka semakin kecil kemungkinan
bakteri tersebut menginfeksi dan menyebabkan penyakit TBC. Faktanya, dari
kebanyakan orang yang terpapar bakteri ini, hanya sekitar 10% yang benar-benar
mengalami penyakit TBC.
Faktor Resiko Dan Gejala TBC
Orang-orang dengan sistem
imun yang lemah lebih beresiko terjangkit TBC, seperti pada anak-anak, lansia,
penderita penyakit autoimun (HIV atau aids, kanker, diabetes, ginjal dan
lain-lain). Karena sistem kekebalan tubuh mereka tidak cukup kuat untuk
menghambat pertumbuhan bakteri penyebab TBC. Selain dari pada itu, beberapa factor
lain yang dapat meningkatkan resiko terjangkit TBC adalah seperti berikut.
1) Orang yang mengalami
kekurangan gizi
2) Pecandu narkoba dan narkotika
3) Perokok aktif
4) Orang yang sering
berhubungan dengan pengidap TBC, seperti tenaga medis dan keluarga pengidap
5) Orang yang sering
melakukan kemoterapi
Umumnya, penderita TBC
akan mengalami beberapa gejala seperti batuk dalam waktu yang lama, tidak nafsu
makan, berat badan turun, demam, berkeringat pada malam hari, batuk berdarah,
nyeri dada, dan tubuh merasa lemah. Jenis batuk yang menjadi gejala bisa
berdahak maupun tidak berdahak, namun akan berkepanjangan mencapai 21 hari.
TBC merupakan penyakit
yang perlu dideteksi sejak dini supaya tidak menimbulkan infeksi hingga kondisi
yang parah. Pada stadium awal, gejalanya seperti flu biasa. Oleh karena itu,
bila sobat merasakan beberapa gejala yang disebutkan diatas, terutama batuk
berkepanjangan, sebaiknya sobat segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter biasanya
menggunakan beberapa cara untuk mendeteksi adanya TBC, yaitu:
1) Rontgen dada
2) Tes mantoux
3) Tes darah
4) Tes dahak
Mencegah Penularan TBC
Sobat perlu tahu juga,
meskipun TBC merupakan penyakit yang sangat menular, tapi bukan berarti sobat
harus mengasingkan seseorang yang terkena TBC karena khawatir sobat
tertular. Beberapa cara efektif berikut
ini harus dilakukan oleh penderita TBC supaya tidak menular ke orang lain.
1. Menutup Mulut Saat Batuk
Bagi sobat yang mengalami
TBC, berusahalah untuk selalu menggunakan masker. Agar bakteri tidak menyebar
saat sobat bersin atau batuk. Jika sedang tidak menggunakan masker, menjauhlah
dari orang lain saat batuk atau bersin. Berusahalan untuk batuk dan bersin di
luar ruangan, diarea yang terkena cahaya matahari, karena bakteri TBC akan mati
karena sinar matahari.
Bila sedang dalam ruangan
dan tidak dapat mencari area terbuka, tutuplah mulut saat bersin dan batuk
dengan sarung tangan pribadi atau tissue. Jangan pernah menggunakan telapak
tangan untuk menutup mulut, karena dapat menyebabkan penularan saat sobat
berjabat tangan dengan orang lain.
2. Tidak Meludah Sembarangan
Bakteri penyebab TBC
dapat menyebar melalui ludah dan dahak pengidap TBC ke udara dan dapat terhirup
oleh orang lain. Oleh karena itu, penderita TBC tidak boleh meludah dan
membuang dahak sembarangan. Meludah dan berdahaklah di toilet dan siramlah
dengan air hingga benar-benar bersih. Toilet dengan kipas penyedot udara atau
kipas ventilasi udara juga lebih baik digunakan, agar udara dalam toilet
senantiasa terbuang keluar dan tergantikan oleh udara baru. Selain itu, bila
sedang di luar ruangan, meludahlah ke selokan yang airnya mengalir.
3. Hindari Kontak Langsung Dengan Anak-Anak Dan Lansia
Telah dijelaskan
sebelumnya, bahwa factor utama terjadinya TBC adalah sistem imun yang lemah. Oleh
karena itu, pengidap TBC sebaiknya menghindari kontak langsung dengan balita,
anak-anak, dan lansia.
4. Beri Cahaya Matahari Masuk Ke Dalam Ruangan
Bakteri penyebab TBC
mudah mati jika terkena sinar matahari. Oleh karena itu, bukalah jendela pada
siang hari, usahakan cahaya masuk kedalam ruangan dan rumah kita. Selain itu,
sistem ventilasi di dalam rumah juga penting untuk menjaga kualitas udara yang
kita hirup.
Pencegahan Dan Pengobatan TBC
Untuk mengatasi penyakit TBC,
dokter biasanya akan memberikan resep antibiotic yang harus dikonsumsi secara
rutin dalam jangka waktu tertentu. Meskipun tergolong penyakit serius, namun
untungnya TBC merupakan jenis penyakit yang sudah ditemukan obatnya. Berkonsultasilah ke dokter untuk mengobati
TBC. Yang perlu sobat ingat, kunci keberhasilan pengobatan TBC adalah dengan
disiplin mengikuti aturan minum obat dari dokter. Selain itu, ada beberapa cara
yang dapat sobat lakukan untuk menjaga kesehatan dan mencegah diri dari
terjangkit TBC, yaitu sebagai berikut.
1. Pemberian Vaksin BCG
Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) telah terbukti
efektif mencegah TBC hingga seseorang berusia 35 tahun. Di Indonesia, vaksin
ini sudah dicanangkan dari program kesehatan nasional untuk dilakukan pada bayi
sejak usia 2 bulan.
2. Diagnosis Sejak Dini
TBC terdiri dari 2
keadaan, yaitu TBC laten dan TBC aktif. Umumnya bakteri penyebab TBC bersarang
lama dalam tubuh seseorang dalam kondisi pasif atau laten, artinya tidak
berkembang biak dan menyerang tubuh. Beberapa tahun kemudian baru ia aktif
menyerang ketika seseorang sedang mengalami penurunan sistem imun (TBC aktif). Oleh
karena itu, pendeteksian dini menjadi solusi pencegahan yang sangat efektif
untuk mengatasi TBC.
3. Perkuat Sistem Imun
Sistem imun adalah factor
utama seseorang dapat terserang TBC atau tidak. Jika daya tahan tubuh kita
kuat, maka TBC tidak akan mampu menyerang kita. Oleh karena itu, tingkatkan
sistem imun kita dengan pola makan sehat, asupan nutrisi yang cukup, rutin berolahraga
dan berhenti merokok, narkoba dan minuman beralkohol.
4. Menjaga Kebersihan Tempat Tinggal
Selain sistem imun pada
tubuh kita, factor lingkungan juga mempengaruhi penyebaran bakteri penyebab
TBC. Jagalah kebersihan tempat tinggal kita, sediakan ruang untuk cahaya
matahari memasuki rumah kita, dan gunakan sistem ventilasi udara yang baik
untuk mencegah penyebaran bakteri TBC.
Demikian informasi
kesehatan yang dapat nutrielife berikan kepada sobat sekalian mengenai penyakit
TBC. Semoga dapat menjadi solusi untuk mengenali, mencegah dan mengobatinya.
Kunjungi kembali situs nutrielife.com sebagai referensi terpercaya
berbagai permasalahan kesehatan sobat dan keluarga. Salam sehat - nutrielife.com.
0 Response to "Penyakit TBC (Tuberkulosis) : Penyebab, Gejala, Cara Mencegah Dan Mengobatinya"
Post a Comment