Cara Menyusui Bayi Yang Baik Dan Benar



Cara Menyusui Bayi Yang Baik Dan Benar
Cara Menyusui Yang Baik Dan Benar
Salam sehat sobat nutrielife.com – Posisi menyusui yang salah dapat menyebabkan ketidaknyamanan baik pada ibu maupun pada bayi serta dapat menyebabkan beberapa masalah pada masa menyusui. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas cara atau posisi menyusui/memberikan ASI kepada bayi yang benar. Namun, sebelum kita masuk ke topik tersebut, alangkah baiknya bila sobat mengetahui lebih dulu mengenai beberapa masalah dalam pemberian ASI. Langsung saja kita simak pembahasannya sebagai berikut.


Masalah Dalam Pemberian ASI

1. Kurang Informasi/Salah Informasi
Masih banyak diantara ibu yang menganggap bahwa susu formula sama baiknya atau malah lebih baik dibandingkan dengan ASI, sehingga buru-buru menambahkan susu formula bila merasa ASI kurang. Padahal, anggapan yang demikian merupakan anggapan yang keliru. Sobat busui perlu tahu bahwa tidak ada sumber nutrisi yang lebih baik untuk bayi dibandingkan dengan ASI.

2. Putting Susu Datar/Tenggelam
Kondisi putting yang datar atau tenggelam sebenarnya bukan masalah serius. Secara umum ibu masih bisa menyusui bayinya dan upaya selama antenatal sebenarnya kurang berfaedah, misalnya dengan mamanipulasi hofman, menarik-narik putting, ataupun menggunaan breast shield dan breast shell. Langkah yang paling efisien untuk mengatasi masalah putting tenggelam atau datar justru adalah dengan isapan langsung yang kuat dari bayi.

3. Putting Susu Lecet
Umumnya ibu akan merasa nyeri pada masa awal menyusui, dan bila tidak ditangani dengan benar dapat mengakibatkan lecet bahkan berdarah. Hal tersebut sebenarnya mengindikasikan bahwa posisi menyusui yang dilakukan bunda kurang tepat. Oleh karena itu, ikuti posisi menyusui/memberikan ASI kepada bayi yang benar seperti yang akan kita bahas dibawah ya sobat.

4. Payudara Bengkak
Pada payudara bengkak, akan terlihat oedema, sakit, putting kencang, kulit mengkilat walau tidak berwarna merah, dan bila diisap ASI tidak keluar. Badan ibu kadang akan mengalami demam setelah 24 jam. Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah produksi ASI meningkat, terlambat menyusui, perlekatan kurang baik, ASI kurang sering dikeluarkan, dan adanya pembatasan waktu menyusui. Oleh karena itu, sering-seringlah ibu menyusui bayi ya bunda, berhentilah bila bayi memang sudah merasa kenyang dengan indikasi berhenti menghisap.

5. Mastitis Atau Abses Payudara
Mastitis adalah peradangan pada payudara. Payudara menjadi merah, bengkak, kadangkala diikuti rasa nyeri dan panas serta suhu tubuh meningkat. Di dalam payudara terasa ada massa padat (lump) dan kulit payudara menjadi merah. Kejadian ini bisa terjadi pada masa 1-3 minggu setelah persalinan diakibatkan karena sumbatan ASI yang berkelanjutan akibat kurangnya ASI yang dikeluarkan/dihisap atau pengisapan yang tidak efektif.

6. Sindrom ASI Kurang
Ibu dan bayi dapat saling membantu agar produksi ASI meningkat dan bayi terus memberikan isapannya yang efektif.

7. Ibu Yang Bekerja
Seringkali alasan pekerjaan membuat ibu berhenti menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada busui yang bekerja, seperti menyusui bayi sebelum berangkat kerja dan menyimpan persediaan ASI di rumah.


Posisi Menyusui Yang Benar

Setelah sobat memahami beberapa masalah menyusui seperti yang sudah dijelaskan diatas, berikut ini adalah posisi menyusui/memberikan ASI kepada bayi yang benar.
  1. Cucilah tangan sobat baik sesudah maupun sebelum menyusui
  2. Ibu harus duduk atau berbaring dengan posisi santai dan nyaman agar tidak mudah lelah
  3. Posisikanlah telinga bayi supaya berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
  4. Jauhkanlah hidung bayi dari payudara ibu
  5. Keluarkan ASI sedikit dan oleskan pada putting susu dan sekitarnya supaya licin dan tidak mudah lecet
  6. Pegang payudara dengan pegangan membentuk huruf C, yaitu payudara dipegang dengan ibu jari dibagian atas dan jari yang lain menopang di bawah atau dengan pegangan seperti gunting (putting susu dan areola dijepit dengan jari telunjuk dan jari tengah).
  7. Sentuh pipi atau bibir bayi untuk merangsang rooting reflex (reflex menghisap)
  8. Tunggu sampai mulut bayi membuka lebar dan lidah bayi menjulur ke bawah
  9. Dekatkan bayi ke payudara ibu dengan menekan bahu belakang bayi dan bukan menekan belakang kepala
  10. Posisikan putting susu diatas bibir atas bayi dan berhadapan dengan hidung bayi
  11. Kemudian arahkan putting susu ke atas, menyusuri langit-langit mulut bayi
  12. Usahakan sebagian besar areola (area sekitas putting) masuk kedalam mulut bayi, sehingga putting susu berada diantara pertemuan langit-langit yang keras dan langit-langit yang lunak
  13. Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah sehingga ASI akan keluar
  14. Setelah bayi menghisap payudara dan menyusu dengan baik, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi
  15. Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payudara dan hidung bayi dengan maksud agar memudahkan bayi untuk bernafas, hal tersebut tidak perlu dilakukan karena hidung bayi telah dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam
  16. Dianjurkan tangan ibu dalam posisi bebas agar bisa mengelus-elus bayinya.


Demikian pembahasan mengenai cara menyusui yang baik dan benar untuk memberikan posisi menyusui yang nyaman bagi ibu dan bayi, serta untuk menghindari terjadinya masalah-masalah dalam proses menyusui. Lakukanlah sesuai standard tersebut agar sobat busui lebih optimal dalam memberikan asupan nutrisi untuk bayi tercinta. Selamat mencoba. Salam sehat – nutrielife.com.

0 Response to "Cara Menyusui Bayi Yang Baik Dan Benar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah 2

Iklan Bawah Artikel