Diet Raw Food, Kenali Manfaat Dan Resikonya
Thursday, February 14, 2019
Add Comment
Makanan Mentah Sebagai Menu Diet Raw Food |
Salam sehat sobat nutrielife – seiring dengan perkembangan metode
hidup sehat, belakangan ini di Indonesia sedang trend mengenai diet raw food. Nah,
bagi sobat yang masih asing mengenai diet ini, yuk kenali apa itu diet raw
food, manfaatnya dan resikonya, serta bagaimana cara yang benar untuk
melakukannya. Artikel “berjudul diet raw food, kenali manfaat dan resikonya”
ini akan membahasnya secara tuntas dan jelas.
Raw food merupakan Bahasa
inggris yang artinya makanan mentah. Oleh Karena itu, sesuai dengan namanya,
diet rawfood adalah diet dengan hanya mengonsumsi makanan mentah atau makanan
yang melalui sedikit proses pengolahan. Dalam mengolah makanan untuk diet raw
food, batas suhu yang digunakan untuk memasak adalah 40 – 50 derajat celcius. Selain
batasan suhu tersebut, makanan juga tidak boleh diproses dengan cara
pasteurisasi atau disemprot pestisida.
Mungkin sobat akan
membayangkan betapa tidak enaknya menjalani diet raw food ini. Akan tetapi
jangan salah, bila sobat mengetahui manfaatnya seperti yang akan kami jelaskan
berikut ini, mungkin sobat akan berubah pikiran dan ingin mencoba diet ini. Secara
teori, proses memasak atau pemanasan bahan makanan dapat merusak sebagian besar
nutrisi yang terkandung didalam makanan. Oleh karena itu, dengan melakukan diet
rawfood, tubuh kita akan mendapatkan lebih banyak zat gizi, sehingga diet raw
food ini dipercaya dapat menyehatkan pencernaan, lebih mudah diserap tubuh, dan
membantu mengurangi risiko munculnya berbagai penyakit mematikan.
Menu Diet Raw Food
Apabila sobat berminat
untuk menjalani diet raw food, sobat dapat memilih beberapa makanan dibawah ini
sebagai menu makan sehari-hari.
- Semua buah dan sayuran segar, atau yang dikeringkan.
- Kacang-kacangan, gandum, dan biji-bijian yang mentah atau direndam air.
- Jus segar tanpa tambahan gula.
- Air kelapa muda atau air mineral.
- Makanan yang difermentasi, seperti kimchi atau sauerkraut.
- Telur dan olahan susu yang mentah, seperti yoghurt.
- Susu nabati seperti susu kacang atau susu gandum.
- Daging yang dikeringkan.
- Makanan organik yang belum melalui proses pengolahan, atau diolah menggunakan suhu tidak lebih dari 48 derajat Celcius.
- Makanan laut termasuk ikan laut mentah (misalnya sushi atau sashimi) dan rumput laut.
- Cokelat yang terbuat dari kakao atau biji cokelat yang tidak melalui proses pembakaran.
Manfaat Diet Raw Food
Diet raw food menjadi popular
dikalangan masyarakat karena keefektifannya dalam menjaga kesehatan tubuh. Para
penderita penyakit jantung, kolesterol, obesitas, dan berbagai macam penyakit
lainnya juga dianjurkan untuk menerapkan diet ini sebagai langkah untuk menjaga
pola makan sehat untuk mecegah terjadinya sakit yang makin kronis dan timbulnya
gejala dan komplikasi akibat penyakit tersebut. Beberapa manfaat dari melakukan
diet raw food kami rangkum sebagai berikut.
- Menurunkan risiko penyakit jantung. Karena diet ini banyak melibatkan konsumsi buah dan sayur, maka dianggap dapat membantu mengurangi tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung.
- Membuat kulit terlihat lebih segar, halus dan sehat.
- Meningkatkan metabolisme tubuh.
- Menurunkan indeks massa tubuh, yang juga berarti mengatasi kelebihan berat badan. Hal ini karena makanan yang dikonsumsi pada diet raw food cenderung rendah kalori.
- Menurunkan kolesterol jahat, karena rendahnya konsumsi lemak jenuh.
- Menyehatkan pencernaan, sebab makanan yang dianjurkan dalam diet ini kaya akan kandungan serat.
Resiko Menjalani Diet Raw Food
Hal yang perlu sobat
perhatikan dalam menjalani diet raw food adalah bahwa meskipun diet ini
terbilang memiliki banyak manfaat yang menyehatkan, ada beberapa jenis makanan
yang tidak aman dikonsumsi dalam keadaan mentah. Hal tersebut bisa diakibatkan
oleh adanya kuman, bahan kimia, racun, maupun kandungan alami makanan tersebut
yang tidak boleh dikonsumsi dalam keadaan mentah. Beberapa diantara makanan
yang tidak boleh untuk dikonsumsi mentah atau tanpa pengolahan adalah kacang
merah, singkong, jamur, kacang polong, kacang kapri, telur, daging, dan susu.
Risiko lain yang juga
perlu diperhatikan saat menjalani diet ini adalah kekurangan beberapa zat
nutrisi. Asupan zat besi, omega-3, protein, vitamin B12, vitamin D, kalsium,
dan selenium bisa saja kurang karena jenis makanan yang dikonsumsi dalam diet
ini sangat terbatas.
Ingat ya sobat, bahwa
tidak semua makanan cocok menjadi menu diet raw food. Sebaiknya olah makanan
sebelum dikonsumsi agar bebas dari kontaminasi kuman. Namun, tetap gunakan cara
pengolahan yang sehat, misalnya merebus atau memanggang. Jika kamu memiliki
kondisi kesehatan tertentu, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dulu
sebelum mencoba diet raw food. Demikian pembahasan mengenai diet raw food. Selamat
mencoba dan semoga bermanfaat. Salam sehat
– nutrielife.com.
0 Response to "Diet Raw Food, Kenali Manfaat Dan Resikonya"
Post a Comment